Konflik Internal KKB Memanas: Egianus Kogoya Serang Markas Sebi Sambom

 
Papua - Perseteruan antara Sebi Sambom, juru bicara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dan Egianus Kogoya, pemimpin Kelompok Undius Kogoya, telah mencapai titik puncak. Konflik ini berakar dari perebutan pengaruh dan sumber daya di wilayah pegunungan Papua, yang memicu kekecewaan Egianus Kogoya terhadap Sebi Sambom.
 
Egianus Kogoya menuduh Sebi Sambom tidak adil dalam pembagian hasil dari aktivitas mereka. Sebi Sambom, yang dikenal sebagai juru bicara KKB, dituduh tidak membagi hasil "uang" kepada Egianus Kogoya dan kelompoknya. 

Hal ini memicu kemarahan Egianus Kogoya, yang menyatakan, "Sebi Sambom telah lama bersikap tidak adil dan tidak transparan dalam pengelolaan sumber daya dan dana yang kami peroleh. Dia telah mengabaikan kami dan kelompok Undius Kogoya dalam pembagian hasil. Kami menuntut keadilan dan transparansi. Serangan ini adalah bentuk protes kami terhadap ketidakadilan yang kami alami. Kami tidak akan tinggal diam dan akan terus memperjuangkan hak-hak kami." 
 
Sebagai bentuk protes dan pembalasan, Kelompok Undius Kogoya yang dipimpin Egianus Kogoya menyerang markas Sebi Sambom. Serangan ini menandai eskalasi konflik yang sudah berlangsung lama, dan menunjukkan adanya perpecahan di tubuh KKB.
 
Perseteruan ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan sumber daya di KKB. Selain itu, konflik ini juga mengungkap ketidakseimbangan kekuasaan dan pengaruh di antara para pemimpin KKB.
 
Kejadian ini mengkhawatirkan karena meningkatnya konflik internal di tubuh KKB dapat menghambat upaya perdamaian dan mengganggu stabilitas keamanan di Papua. Pihak berwenang perlu segera menengahi konflik ini dan mencari solusi damai untuk menyelesaikan perselisihan antara kedua belah pihak.

Posting Komentar

0 Komentar