Papua- Seorang Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom belakangan ini tidak berani buka suara ataupun bersuara di Media Sosialnya ataupun di Media Nasional.
Berhasilnya Aparat Keamanan dalam menangkap Pelaku penembak Danramil di Wilayah Panai menjadi sorotan atau tranding topic di Media Indonesia.
Namun, Sebby Sambom tak bisa bersuara, Ada apa? Padahal sebelumnya, Sebby diketahui sempat memberikan pernyataannya atas tertembaknya Danramil 1703-4/Aradide Lettu Oktovianus Sogalrey.
Ia melontarkan bahwa kejadian penembakan tersebut merupakan sebuah peringatan ataupun ancaman kepada Aparat Kemanan, baik TNI maupun Polri.
“Kami dari TPNPB menyatakan bahwa penembakan Danramil 1703-4/Aradide Lettu Oktovianus Sogalrey adalah tindakan kami. Kami bertanggung jawab atas hal kejadian ini,” ucapnya.
Sebby juga menambahkan bahwa itu merupakan ancaman bagi TNI-Polri. “Kami minta kepada kolonial penjajah segera angkat kaki keluar dari Papua, kalau tidak maka kami akan terus menembak para kolonial,” tutur Sebby.
Melihat hal tersebut, ketika Aparat keamanan berhasil menangkap Anan Nawipa yang mana merupakan Pelaku penembakan Danramil beberapa waktu lalu, Sebby Sambom malah terdiam dan takut melontarkan sebuah perkataan.
Jika dipikirkan bahwa selaku seorang Juru Bicara di Organisasi sebenarnya harus berani berkata atau menyampaikan di Media karena sebagai Juru Bicara, ia merupakan suara atau penyambung lidah dari setiap perkataan dan perbuatan yang dilakukan KKB.
Ketakutan atau kemunduran Sebby Sambom akan menjadi titik lemah dalam menurunkan opini atau atau propaganda yang selama ini ia katakan. Lantaran ia tidak berani
0 Komentar