Jayapura- Akhir-akhir ini, warga sipil di Papua dan anak-anak baik orang asli Papua maupun warga Nusantara menjadi sasaran penembakan dan pemerkosaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan kelompok Kriminal Politik (KKP) di Papua seperti yang terjadi di intan jaya, puncak, pegunungan bintang dan Yahukimo serta Nabire.
Hal tersebut membuat para tokoh dari berbagai Suku di Papua geram dan angkat suara mengutuk keras aksi keji tersebut dan menyebut, sumber pelanggaran HAM berat di Papua justru datangnya dari kelompok KKB dan KKP yang menghilangkan nyawa manusia tanpa alasan yang jelas serta para perempuan Papua menjadi korban pemerkosaan.
Para tokoh yang mengutuk aksi KKB tersebut datang dari Suku-suku besar di Papua antara lain. Tokoh agama. Pdt yones Wenda (suku lapago), Yance Bilasi tokoh pemuda (suku Mamta/Tabi) sefnat Koibur tokoh masyarakat (suku Saireri) Matias waniap tokoh pemuda (suku Saireri) Yesmin Kogoya Tokoh pemuda (suku lapago) Lasarus Karoba tokoh masyarakat (suku meepgao) Hengky heselo tokoh masyarakat (Suku lapago) absalom Yerisitouw tokoh pemuda (suku Tabi).
Menurut para tokoh dari keterwakilan Suku-suku besar di Papua ini, berbagai Aksi penembakan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh KKB dan KKP terhadap warga Sipil akhir-akhir ini, seperti 2 anak kecil OAP di Intan Jaya, 1 OAP dan 1 warga Nusantara di puncak, 1 OAP dan 1 Warga Nusantara di Yahukimo, 1 OAP yang merupakan kepala kampung Modusit di pegunungan bintang serta pemerkosaan terhadap 3 perempuan di Nabire oleh KKP adalah wujud nyata pelanggaran HAM bersar yang sedang terjadi di Papua dan pelakunya jelas-jelas adalah kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).dan kelompok kriminal politik (KKP)
"Apa yang kita mau memperjuangkan sementara kitalah pelaku pelanggaran HAM berat" kata mereka".
Ditambah lagi pelanggan HAM dinabire Papua tengah dimana masa aksi dari kelompok kriminal politik (KKP) menurut HAM ditegakkan di Papua justru merekalah yang saat melakukan Aksi demo didapati memperkosa 3 perempuan yang terdiri dari 1 orang asli Papua dan 2 warga Nusantara ini terkutuk sekali.
"Papua sudah final dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia sehingga apa yang diperjuangkan oleh mereka justru Hanya buang-buang energi dan ditambah lagi dengan pelanggaran HAM yang setiap hari mereka lakukan tanpa henti-hentinya." Kata Pdt. Yones Wenda (Suku lapago)
0 Komentar