Tokoh Papua: Kekerasan KKB di Papua Mengundang Public Enemy dan Sorotan Internasional

Papua – Hidup dalam kerukunan dan kedamaian sepertinya sulit dielakan bagi masyarakat di Papua. Intimidasi dan teror yang menakutkan dari kelompok kriminal separatis bersenjata (KKB) kian gencar, bahkan sampai menimbulkan banyak jatuh korban.

Ini sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena KKB berada dibeberapa wilayah di Papua, kelompok-kelompok tersebut kerap kali melakukan pemberontakan guna memperebutkan daerah kekuasaannya, sehingga masyarakat Papua menjadi korbannya atas nafsu KKB.

Beberapa waktu yang lalu,Kabupaten Intan Jaya kembali menjadi sasaran aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Sabtu (20/01), yang kali ini mengarah pada pembakaran rumah dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah tersebut.

Tindakan brutal yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, mendapat kecaman keras dari sejumlah tokoh masyarakat setempat. 

Salah seorang Tokoh Adat Papua Herman Albert Yoku menilai bahwa perilaku KKB bukan hanya sekedar tindak pidana atau kejam, tetapi telah menjadi public enemy atau musuh publik baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Dalam mengomentari serangan terbaru KKB di Intan Jaya, Yoku menegaskan bahwa pembakaran rumah dinas ASN menjadi bukti nyata bahwa kelompok ini tidak hanya ingin menakut-nakuti aparat keamanan, tetapi juga ingin menciptakan ketakutan dan kekacauan di tengah masyarakat.

"Perilaku KKB semakin terlihat kejam dan merugikan masyarakat Papua. Mereka tidak hanya menargetkan aparat keamanan, tapi juga menyasar rumah-rumah warga sipil. Ini jelas sebuah strategi untuk menciptakan ketegangan dan membuat mereka menjadi musuh publik baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional," ujarnya.

Tokoh Papua itu menambahkan bahwa KKB memiliki tujuan tersembunyi untuk menciptakan citra buruk terhadap Papua, menggambarkan bahwa daerah tersebut tidak stabil dan aman. Hal ini dapat menghambat pembangunan di wilayah Papua.

"Tindakan kejam mereka akan menciptakan citra negatif terhadap Papua, dan ini bisa berdampak buruk pada upaya pembangunan dan investasi di daerah ini. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk bersatu melawan tindakan mereka yang merugikan ini," tegas Yoku.

Posting Komentar

0 Komentar