Jayapura - Jefferey Bomanak menyampaikan bahwa TPNPB-OPM tidak pernah bermusuhan dengan warga pendatang, hal ini dia sampaikan dalam diskusi Paradox Papua XVII pada Live Streaming di salah satu Channel Youtube, pada Rabu (19/04) malam.
Pernyataan tersebut bertolak belakang dan tidak senada dengan penyataan yang pernah dikatakan oleh Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom, yang menyatakan bahwa saya (sebby sambom) sudah mengatakan berulang kali kepada masyarakat pendatang untuk segera meninggalkan wilayah Papua dan jika tidak maka kami tidak akan bertanggung jawab dengan itu.
Dalam diskusi tersebut Jefferey Bomanak juga menyampaikan point penting bahwa tidak ada OPM yang membunuh warga sipil atau pendatang di wilayah Papua dan serta mengatakan aparat pernah membakar gereja di Papua.
Faktanya, pada tanggal 1 Desember 2018, KKB membantai para pekerja Istaka Karya di Yigi Kab. Nduga, sebanyak 31 orang dibantai dalam kejadian tersebut. Pada tanggal 05 Desember 2022 KKB pimpinan Nasom Mimim (Pegunungan Bintang) membunuh 3 orang tukang ojek.
Pada tanggal 12 Maret 2020, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen dan Joni Botak membakar Gereja Kemah Injil Indonesia di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Mimika.
Selain fakta tersebut, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) juga pernah membunuh Pendeta dan Ustadz yang merupakan tokoh agama di wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
Aksi penyerangan tersebut pada tanggal 16 Juli 2022 yang menewaskan Pdt. Eliaser Baye dan Ustadz Daeng Marannu. Dia bersama sepuluh orang lainnya tewas atas aksi penyerangan di Nogolait Distrik Kenyam Kab. Nduga pimpinan Egianus Kogoya.
0 Komentar