Oleh, Marinus Mesak Yaung
Akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen)
Mengikuti pembentukan opini publik yang semakin menyesatkan dan menimbulkan polarisasi yang semakin tajam di masyarakat Papua, yang didirigen oleh kelompok oknum-oknum yang mengatasnamakan diri Dewan Gereja Papua, para elit, pejabat publik dan Bennny Wenda bersama organisasi ULMWP, tentang isu Daerah Otonomi Baru (DOB) sebagai ancaman terhadap kemanusian dan isu perut bumi Papua, membuat saya berpikir untuk meresponinya.
Mereka, kelompok-kelompok kecil yang mengatasnamakan diri masyarakat sipil Papua, menolak kebijakan DOB dan implementasi UU Otsus Papua perubahan kedua, karena mereka meyakini bahwa Papua akan merdeka. Mereka percaya bahwa Dewan Gereja Papua dan Benny Wenda akan mewujudkan Referendum di Papua. Mereka termakan isu kebohongan itu yang dalam istilah bahasa papua biasanya disebut, baku tipu rame.
Sekelompok Masyarakat Papua dan sekelompok mahasiswa Papua, rela korbankan masa depannya dan nyawanya demi mendukung tipu atau kebohongan, asumsi - asumsi dan propaganda Dewan Gereja Papua dan Benny Wenda tentang keberhasilan internasionalisasi isu Papua.
Klaim sepihak Dewan Gereja Papua dan Benny Wenda bersama ULMWP bahwa 49 negara Afrika dan 79 negara APC mendukung perjuangan kemerdekaan Papua, hanyalah asumsi dan opini sesat belaka. Belum ada satu bukti data dan informasi resmi tentang pernyataan dukungan diplomatik pemimpin - pemimpin negara tersebut.
Negara - negara Afrika TELAH MEMBERIKAN NASEHAT kepada Benny Wenda untuk STOP BERJUANG. Mereka meminta Benny Wenda untuk segera Kembali ke Indonesia membangun kampungnya sendiri dari pada menghabiskan waktu di negeri orang untuk sesuatu yang tidak pasti.
Benny Wenda tidak mengindahkan nasehat mereka karena faktor ego sektoral dan kebanggaan identitas kesukuan.
Komunitas internasional telah mengklaim bahwa, ide Papua Merdeka hanya oleh satu individu oleh karenanya, negara - negara Afrika menghargai dan menghormati kedaulatan Indonesia atas Papua. Mereka mendukung implementasi kebijakan Presiden Jokowi membangun masa depan Papua dalam bingkai otonomi khusus Papua perubahan kedua.
Masyarakat sipil dan para mahasiswa Papua, Papua tidak akan merdeka. Mari kita cerdas dan berhikmat dalam mengikuti perkembangan isu-isu Papua saat ini, serta perkembangan geopolitik regional dan global. Jangan kita terus menerus jadi korban karena tersesat ke dalam pembentukan - pembentukan opini sesat dan bias, yang dilakukan oleh Dewan Gereja Papua dan Benny Wenda bersama ULMWPnya.
Selamat memasuki minggu sengsara ketiga menjelang Paskah, percayalah sungguh-sungguh kepada perkataan Yesus dan karyaNya yang sempurna di kayu salib. Jangan percaya narasi-narasi buatan manusia yang tidak membawa kedamaian, ketentraman dan kesejukan di tanah Papua.
Marinus Mesak Yaung
Akademisi Uncen
0 Komentar