Papua - Aksi demonstrasi penolakan pemekaran Provinsi Papua di Kabupaten Yahukimo berakhir rusuh, diketahui aparat keamanan harus melakukan langkah tegas untuk membubarkan aksi yang semakin brutal.
Saat ditemui Menurut salah seorang warga Dekai, Yahukimo, mengatakan bahwa aksi unjuk rasa menolak Daerah Otonomi Baru (DOB) sarat kepentingan yang dibawa oleh kelompok KNPB.
“Kalau dorang pake nama rakyat itu tidak benar. Hanya torang yang dijadikan tameng dari kelompok KNPB yang ada kepentingan lain untuk menolak setiap rencana pemerintah,” ujar Alberto Busup
Dalam keterangannya Albetho meyakinkan bahwa KNPB sebagai organisasi anti pemerintah memiliki basis yang cukup besar di wilayahnya. Hal tersebut dikatakan membangkitkan kekhawatiran bagi masyarakat di Yahukimo.
“Memang faktanya demikian, KNPB dorang punya massa yang besar di Yahukimo. Makanya setiapdorang bikin aksi yang dilakukan selalu berpotensi membuat kitorang semua ketakutan, bahkan bagi kitorang sendiri orang asli Papua,” tambahnya.
Terkait insiden pembubaran paksa, Alberto sepakat bahwa upaya aparat memang harus dilakukan, mengingat massa aksi sudah melakukan tindakan kriminal sampai telah membakar kios.
“Justru apa yang deilakukan bapa polisi dorang itu harus tegas, kalau tidak torang su tra tau apa yang akan terjadi disini? Padahal kios sudah dibakar. Memang aksi kemarin su tidak dibenarkan, massa sudah bertindak kriminal,” ungkap Alberto.
Tidak hanya itu dirinya juga mengatakan bahwa banyak massa dari KNPB yang mengajak anak – anak dalam aksi tersebut, yang mana anak – anak tersebut nantinya akan dijadikan tameng hidup untuk KNPB dalam menyerang aparat keamanan.
“dorang suruh anak sekolah buat jadi pelindung, dong tra mau maju di depan malah suruh anak – anak yang maju didepan baru yang lain bersembunyi di belakang untuk bkin kaco, tujuan mereka ajak anak – anak untuk jadi mereka punya tameng dan berlindung,” tutur Albert
0 Komentar