SaguNews.com. - Seorang pemuka agama sudah seharusnya menuntun para umatnya untuk tidak berbohong, tidak saling membunuh, bahkan mengajarkan hal - hal tentang kebaikan dalam hidup.
Pernyataan tadi sangat berbanding terbalik dengan pendeta yang satu ini, yah dialah Socratez Sofyan Yoman, dirinya mengaku sebagai seorang pendeta yang banyak mempunyai jemaat, namun gelar yang didapatkanya sebagai pendeta sangat terbalik dengan sifat yang dimiliki sesungguhnya seorang pendeta.
Dirinya tidak mengajarkan kebaikan malah mengajarkan sesama umatnya untuk saling membenci bahkan mengadu domba sesama umatnya, entah apa yang sedang difikirkan pendeta yang satu ini.
Melihat hal ini Johan Efraim Rumbino yang juga seorang tokoh agama terkemuka mengungkapkan kekecewaanya saat mendengar socrates memfitnah daerah Lanny Jaya bahwa adanya oprasi militer yang dilakukan aparat keamanan.
"Saya sangat kecewa dengan beberapa steatmen yang dilontarkan socratez karena sangat berbanding terbalik dengan fakta yang ada, salah satunya tentang daerah Oprasi Militer di Lanny Jaya," ungkapnya.
Johan menilai Socratez tidak punya hak untuk berbicara seperti itu karena dirinya tidak pernah menginjakkan kaki di Lanny Jaya, ia juga menambahkan tidak seharusnya seorang pendeta berbicara seperti itu tanpa ada dasar yang jelas dan pasti karena hal itu malah akan menjadi fitnah sedangkan di dalam ajaran agama fitnah merupaka sebuah dosa besar.
"Jangan bicara Lanny Jaya ada Oprasi Militer kalau belum datang dan lihat sendiri, ngakunya pendeta tapi kok bicara tanpa ada dasar, hati - hati fitnah adalah sebuah dosa besar yang susah diampuni oleh allah," ungkap johan
Selain itu johan juga menambahkan status gembala yang di gunakan oleh socratez perlu dipertimbangkan kembali karena tidak ada seorang gembala yang melakukan dosa apalagi hingga melakukan Fitnah.
0 Komentar