SaguNews.com. – Kekerasan yang sering terjadi di Papua bukanlah sebuah penyelesaian permasalahan namun malah membuat masyarakat Papua semakin menderita dan yang akan menjadi korban adalah generasi muda Papua.
Masyarakat cenderung tidak sadar akan perkembangan yang ada di papua dan membuat masyarakat non papua yang mengisi kekosongan tersebut dengan kemerdekaan yang ada di papua dalam balutan NKRI.
Malasnya OAP dan lebih cenderung memikirkan kemerdekaan membuat sebagian masyarakat papua menjadi keterbelakang baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun kesehatan, ini dikarenakan kurangnya kesadaran OAP untuk mengisi pembangunan yang semakin pesat di Papua.
Bila OAP sadar dengan adanya pembangunan yang ada di papua dan ikut berperan aktiv dalam pembangunan, maka papua tidak akan kenal lagi dengan yang namanya kesulitan di berbagai bidang karena mampu untuk mengelola sumberdaya alamnya sendiri.
Hal ini juga yang disampaikan oleh pakar sumber daya manusia Drs. Fredrik Kobogau M.si mengatakan kurang sadar dan malasnya rakyat papua dalam mengisi kemerdekaan RI membuat beberapa masyarakat menjadi sangat terlantar.
“Kurang sadarnya masyarakat asli dalam membangun papua membuat banyak orang asli papua jauh tertinggal, namun pemerintah selalu berusaha memberikan yang terbaik hanya saja terkadang usaha pemerintah ini ditolak karena berbagai persoalan mendasar,” tutur Bapak Fredrik.
Dirinya menambahkan bahwa persoalan mendasar yang terjadi di papua hanyalah masalah adat serta tekanan dari kelompok yang bersebrangan dalam hal ini KKB yang selalu menekan masyarakat yang ingin berkembang dan mengisi kemerdekaan.
“Yah masalahnya ada beberapa hal baik dari adat maupun tekanan kelompok radikal dan yang paling besar adalah tekanan kelompok radikal dengan pengancaman yang sering dilakukan untuk menciptakan kekacauan,” tutur Fredrik.
0 Komentar