Tim Forensik Polda Otopsi Jenazah Yudas Gebze “Penyebab Kematian adalah Serangan Jantung"


SaguNews.com. - Bertempat di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Tim Forensik Biddokes Polda Papua yang dipimpin oleh dr Jimmy Sembay SpF melakukan otopsi terhadap jenazah Almarhum Yudas Gebze yang merupakan Tersangka kasus penganiayaan terhadap Egenius Gebze yang harus kehilangan tangan kanan nya beberapa bulan lalu akibat di aniayaya oleh Almarhum Yudas Gebze . Selasa (18/9).

Otopsi jenazah Almarhum Yudas Gebze ini di lakukan atas permintaan keluarga Almarhum Yudas, yang belum menerima penyebab kematiannya, yang menurut Keluarga  kematian tersebut tidak wajar sehingga keluarga tidak menerima.

Kematian Almarhum Yudas Gebze  sendiri berawal dari pada saat akan di lakukan penangkapan oleh aparat penegak  hukum di wanam, Almarhum yudas yang merupakan DPO melawan kepada petugas saat di tangkap, dengan cara mengambil pisau yang ada dalam bajunya, selanjutnya menusukkan pisau tersebut kepada aparat, namun aparat berhasil mengambil pisau tersebut sehingga Yudas melompat dan melarikan diri, saat melompat almarhum menginjak pecahan beling sehingga Almarhum terjatuh dan lari hingga tak sadarkan diri sampai bersembunyi di salah satu perusahaan, setelah ditemukan yudas kemudian langsung di larikan ke Puskesmas wanam, karna di puskesmas terbatas peralatan medis dan tim medis sehingga di kirim ke rumah sakit umum merauke, namun setelah kurang lebih 6 jam dirawat Yudas menghembuskan nafas terakhirnya.

Otopsi jenasah tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey, S.Sos. dan juga dari pihak keluarga dan kerabat almarhum, yang mana proses otopsi berjalan kurang lebih sekitar tiga jam lebih (10.45-13.35 Wit).

Dokter Forensik Biddokes Polda Papua dr Jimmy Sembay mengatakan, dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya luka-luka di permukaan tubuh almarhum Yudas Gebze.

“Luka yang kami temukan itu merupakan luka terbuka dan luka lecet,” ungkap dr Jimmy Sembay saat ditemui awak media di Mapolres Merauke, Selasa (18/9).

Sehingga, kata dr Jimmy, penyebab kematian Almarhum Yudas Gebze akibat penyakit serangan jantung. Sebab saat dilakukan pemeriksaan, tim forensik menemukan pembulu darah di jantung korban tersumbat.

“Dari pemeriksaan saat ini yang kami temukan dan bisa dibuktikan adalah kematian Almarhum Yudas Gebze akibat penyakit jantung yang lemah,” tegasnya.

“Sedangkan luka-luka lecet itu tidak ada hubungan dengan kematian korban. Kondisi jantungnya yang bermasalah karena pembulu darahnya tersumbat,” terangnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung, SH mengatakan, otopsi yang dilakukan ini merupakan permintaan dari keluarga almarhum Yudas Gebze. 

Sebagaimana yang di sampaikan oleh ketua Tim dokter forensik bahwa penyebab utama kematian adalah serangan Jantung sehingga berita yang beredar selama ini yang menyatakan yudas meninggal karna di tembak, hal tersebut tidak benar dan berita tersebut adalah berita bohong atau hoax dan saat ini sudah dapat diketahui bahwa yang menjadi penyebab meninggalnya Yudas Gebze adalah karna sakit Jantung.

Selanjutnya Kapolres menghimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan berita bohong atau hoax dan tidak berpolemik lagi terkait dengan penyebab kematian Yudas Gebze.

“Proses otopsi berjalan dengan aman, lancar dan tertib kurang lebih tiga jam mulai sejak pukul 10.45-13.35 Wit. Saya ucapkan terimakasih kepada tim forensic dan kepada tim Komnas Ham serta pihak keluarga yang sudah mengikuti proses pelaksanaan otopsi tersebut,” kata Kapolres

Ditambahkan, saat ini jenazah almarhum Yudas Gebze telah dikembalikan ke rumah duka yang beralamat di Mangga Dua, Kelurahan Maro. Dan rencananya besok pagi jenazah diberangkatkan ke Kampung Wanam untuk diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan.

Posting Komentar

0 Komentar